Istilah Rokok Herbal

Istilah Herbal dalam dunia pengobatan memiliki makna yang luas, yaitu segala jenis tumbuhan dan seluruh bagian-bagiannya yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat dipakai sebagai obat (therapeutic). Herbal di kenal juga sebagai tanaman obat yang salah satu, sebagian, atau seluruh bagiannya mengandung zat atau bahan yang berkhasiat baik bagi kesehatan tubuh. Bagian yang dimaksud bisa daun, batang, akar, umbi, buah atau bunga. Di dalam herbal atau tanaman obat itu terdapat kumpulan zat-zat yang memiliki beberapa efek farmakologi karena komposisi kandungan yang terdapat dalam tanaman obat itu bersifat konstruktif yaitu bersifat membangun organ, sel dan sistem tubuh.

Dalam Ensiklopedia, pengertian Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Menurut Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)-WHO, produk tembakau adalah produk yang dibuat dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari daun tembakau sebagai bahan dasar yang diproduksi untuk digunakan sebagai rokok yang dikonsumsi dengan cara dihisap, dikunyah, atau disedot. Produk tembakau khususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot, dan tembakau tanpa asap.

Jadi Pengertian Rokok Herbal adalah sebuah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm yang berisi ramuan tembakau dan beberapa bahan aktif yang memiliki zat dan efek farmakologi yang bermanfaat untuk tubuh.

Bahan Baku Rokok Herbal

Daun Sirih

Bahasa latinnya Piper Betle Lynn (Charica Betle). Dikenal sebagai tanaman obat atau Fitofarmaka. Tanaman ini berasal dari India, Srilanka dan Malaysia. Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas, oleh karena itu kandungan daun sirih dalam ramuan ROKOKHERBAL digunakan sebagai pengganti menthol. Kandungan senyawa yang dimiliki Daun Sirih adalah minyak atsiri, cineole dan zat penyamak. Di dalam minyak atsiri terdapat minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida atau daya anti jamur. Daun sirih memiliki sifat antibiotika. Di dalam daunnya terdapat kandungan eugenol yang bersifat analgesik atau pereda nyeri. Zat ini dibutuhkan untuk membuat ramuan tradisional yang bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti Sakit mata, Eksim, Bau mulut, Kulit gatal, Menghilangkan jerawat, Pendarahan gusi, Pendarahan Hidung, Bronchitis, Batuk, Sariawan, Luka, Keputihan, Sakit jantung, Sifilis, Alergi, Diare, Sakit gigi, Sakit Jantung, mengurangi produksi ASI yang berlebihan serta kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.



Kayu Siwak

Dikenal juga dengan istilah Miswak. Kayu Siwak ini tumbuh di sekitar Mekkah dan Timur Tengah. Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas. Kayu siwak memiliki keunggulan karena terbukti mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.

Siwak pun diketahui memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins, dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Siwak pun mengandung minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar. Zat inilah yang membuat siwak dapat menghilangkan bau pada mulut. Sebagai pasta gigi alami, siwak juga mampu mencegah pembentukan karang gigi. Zat anti pembusukan yang terkandung dalam siwak diyakini dapat menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan.Kelebihan lainnya dari siwak adalah kemampuannya untuk turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih. Apalagi saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut. Atas dasar itulah perusahaan pasta gigi di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produknya. Pada tahun 1986 dan 2000, organisasi kesehatan se-dunia merekomendasikan penggunaan siwak dalam sebuah konsensus internasional. Dr Otaybi dari Arab Saudi dalam penelitian yang dilakukannya membuktikan bahwa siwak memberi efek positif bagi sistem kekebalan tubuh. Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.

Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
  1. Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
  2. Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
  3. Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
  4. Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
  5. Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.


Madu

Madu merupakan makanan kesehatan yang dipercaya dapat memberikan energi serta khasiat yang baik bagi tubuh. Setiap 1.000 gram madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 l susu, atau 1,680 kg daging. Sebetulnya, khasiat madu amat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi. Yakni fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%. Kandungan yang terdapat di dalam madu adalah Air, Gula (Fruktosa, Glukosa, Maltosa, Sukrosa), Mineral (Ca, Na, P, Fe, Mg, Mn) Vitamin (B1, B2, B5, B6, C) dan Enzim Diatase. Komponen pembentuk madu terdiri atas Kadar Air max 22%, Gula Pereduksi min 60%, Sukrosa max. 10%, Keasaman max. 40 ml N. NaOH, HMF max. 40 mg/kg, Aktivitas Enzim Diatase min. 3 DN. Sementara basil-hasil penelitian farmakologi membuktikan bahwa madu ternyata mengandung enzim-enzim yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti: diastase, invertase, sakarase, katalase, peroksidase, dan lipase. Madu juga mengandung banyak zat-zat mineral seperti: kalsium, natrium, kalium, magnesium, besi, klor, fosfor, sulfur, dan yodium. Bahkan ada jenis madu tertentu yang mengandung uranium. Dari laporan penelitian Universitas Moskow menyebutkan bahwa, madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker. Zat-zat ini disebutkannya sebagai sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. unsur kandungan seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan lainnya, mampu menggantikan sel-sel tubuh yang mati, memelihara kebugaran tubuh, mempertahankan keperkasaan laki-laki, mengobati leukemia dan AIDS. Madu juga menggantikan Antibiotika bagi penderita kanker, membantu menyembuhkan rematik, wasir, prostat, jantung, tukak lambung, penyakit kulit, luka bakar dan khasiat-khasiat lainnya. Adapun kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan makanan lainnya.


Green Tea (Teh Hijau)

Sigunggu Teh (Camellia sinensis) adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Teh hijau atau dikenal dengan istilah jepang sebagai Ryokucha adalah teh yang sangat umum di Jepang sehingga bila disebut “teh” (ocha) maka kemungkinan besar yang dimaksudkan adalah teh hijau. Konsumsi teh sendiri sebenarnya berasal dari Cina yang dimulai sekitar 4000 tahun lalu, sedangkan di Jepang sendiri mulai diperkenalkan sekitar abad ke 6. Pada awalnya teh adalah minuman bagi golongan religius di Jepang seperti para pendeta. Di masa pemerintahan Kaisar Saga (786–842M), teh mulai diperkenalkan kepada para bangsawan dan keluarga kerajaan, dan akhirnya menyebar ke masyarakat Jepang secara keseluruhan. Teh hijau banyak tumbuh di kawasan Asia.

Teh ini mengandung bahan kimia yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Zat ini akan membuat tubuh dalam keadaan seimbang dengan menghancurkan radikal bebas yang merusak sel. Tahun 1994, sebuah jurnal yang diterbitkan untuk kalangan ahli kanker menyebutkan bahwa teh hijau yang dikonsumsi masyarakat Cina telah membuat mereka terhindar dari kanker. Belakangan ini, bukti baru telah ditemukan bahwa minum teh secara rutin bisa menurunkan kadar kolesterol darah, dan menyeimbangkan kadar tersebut. Teh hijau menjadi sangat istimewa karena mengandung khasiat Catechin polyphenol, sejenis antioksidan yang sangat kuat, sehingga bisa menekan pertumbuhan sel kanker, tanpa merusak jaringan yang sehat.

Unsur Polyphenol yang sama juga diketahui menurunkan kadar LDL dan memperbaiki sifat pembekuan darah yang tidak normal. Para ilmuwan di Jepang percaya bahwa antioksidan polyphenol yang terdapat pada teh hijau adalah bahan yang bertanggung jawab dalam memberikan keuntungan bagi kesehatan, yaitu mampu mengurangi resiko penyakit jantung, membunuh sel tumor dan menghambat pertumbuhan sel kanker paru – paru, kanker usus, sel kanker kulit, serta dapat membantu proses pencernaan melalui stimluasi peristalsis dan pembuatan cairan pencernaan. Semua teh khususnya teh hijau mengandung fluoride, suatu mineral yang dapat mencegah pertumbuhan karies gigi, mencegah radang gusi dan gigi berlubang. Teh hijau juga mengandung vitamin C dosis tinggi serta hasil penelitian terakhir tentang teh hijau menunjukkan bahwa kandungan senyawa golongan tanian yang terkandung dalam teh hijau mampu mencegah dan mengobati penyakit ginjal. Sementara daunnya dapat digunakan sebagai kompres kulit yang terkena gigitan serangga, terbakar sinar matahari atau sebagai penyegar mata yang lelah.



Srigunggu / Sengugu

Sigunggu Bahasa latinnya adalah Clerodendron Serratum. Srigunggu dikenal juga dengan istilah senggugu atau dalam bahasa Cina disebut San tai hong hua. Srigunggu tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Tanaman ini merupakan tumbuhan perdu tegak, dengan tinggi 1 - 3 m, batangnya berongga, berbongkol besar serta warna akarnya abu kehitaman.

Tumbuhan Senggugu memiliki sifat kimiawi yang terdapat di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun Senggugu memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Daun senggugu bersifat pahit, pedas, dan sejuk. Kulit batang Senggugu mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Efek Farmakologis yang dimiliki daun tumbuhan Srigunggu adalah sebagai infus kesehatan serta daun senggugu secara in vitro diteliti dapat menghancurkan batu ginjal.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan National Cancer Institut of Washington menemukan ekstrak air tumbuhan Srigunggu aktif sebagai anti-HIV in vitro. Tanaman srigunggu diidentikkan dengan sebuah metode pengobatan tradisional yang terkenal, yaitu gurah. Gurah dipercaya bisa membantu mengobati berbagai penyakit yang terkait dengan saluran napas, seperti batuk, bronchitis, sinusitis, asma. Termasuk juga menjadikan saluran pernapasan lebih longgar sehingga memperbagus suara. Bagian tanaman srigunggu yang biasanya digunakan untuk gurah adalah akar dan daun.

Khasiat tanaman Srigunggu antara lain :
Menyembuhkan batuk, flu, alergi debu, hidung meler, sinusitis, sesak napas (asma), memar, rematik,; Radang saluran napas (bronchitis), tulang patah (faktur), bisul, perut busung, cacingan, malaria, memberikan tenaga setelah melahirkan, digigit ular, menjernihkan suara dan memanjangkan napas.